SEJARAH SINGKAT DESA SEWUKAN
Diceritakan turun-temurun oleh orang tua kita dari mulut ke mulut mengatakan bahwa di pinggiran Dusun tegal pernah tinggal seorang abdi dalem Kraton Surakarta, pada masa Pemerintahan Amangkurat Mas. Beliau adalah Ki Sawo Kusumo dan kedua muridnya yang bernama Pangeran Puger dan Pangeran Pati.Mereka meninggalkan kehidupan keraton untuk bertapa, mencari kesempurnaan hidup. Singkat cerita sang guru Ki Sawo Kusuma meninggal dunia pada saat pertapaan. Oleh kedua muridnya sang guru dan senjata yang dimiliki dikuburkan ditempat itu pula. Karena kesaktian dari keluhuran hatinya oleh murid dan penduduk sekitar dinamai makam “SUNAN SAWO”. Tidak beberapa lama setelah sang guru wafat, Pangeran Puger dan Pangeran Pati melanjutkan pertapaannya di lain tempat, karena sakralnya makam Sunan Sawo maka banyak orang dari luar daerah berdatangan untuk berziarah, maksud dan tujuannya mendoakan serta ngalap berkah. Anehnya orang luar daerah yang ingin datang selalu bertanya “ Dusun Sawo niku pundhi nggih?” (Dusun Sawo itu sebelah mana ya?) dijawab orang sekitar, bukan dusun Sawo tetapi makam Sunan Sawo. Ada yang datang bertanya dengan pertanyaan yang sama Dusun Sawo itu mana ya……..? begitulah berulang kali terjadi. Akhirnya sesepuh Dusun Tegal bertapa selama 40 hari untuk minta petunjuk. Dan mendapatkan petunjuk agar Dusun Tegal diganti dengan “SEWUKAN”, mengambil dari kata SAWO, juga dijelaskan bahwa dalam pertapaannya Sewukan diwengkoni / diamankan oleh kesrakalan Sunan Sawo. Demikian dalam perkembangannya terbentuk sebuah Desa yang kaya akan sumber daya alam yang dinamakan DESA SEWUKAN.
Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat antara lain :
Kepala Desa I : Mangoen Didjojo Tahun 1931-1936
Kepala Desa II : Sowiradi Tahun 1936-1941
Kepala Desa III : Singo Diwiryo Tahun 1942-1986
Kepala Desa IV : Surachmad Tahun 1986-1994
Kepala Desa V : Riswanto Sudiyono Tahun 1995-2003
Kepala Desa VI : Anjar Setyorini Tahun 2003-2013
Kepala Desa VII : K. Dedy Riswanto Tahun 2013 – sekarang